Ketidak harmonisan malah membentuk harmoni tersendiri dan kau tahu itu.
Adanya ketidaknyamanan yang menjadikan kudeta, dan kudetalah yang
melahirkan susunan kalimat hingga menyentuh perasaan, aktifitas
berlebih, pun mengubah paksa kasta rendah untuk melek.
Kebahagiaan hanya membuat mati lebih awal, syurga teramat membosankan.
Pernahkah kau berfikir jika di syurga tak perlu ada harapan, karena
sebelum kau harap sesuatu itu maka telah ada sesuatu itu. Hampa.
Bukankah kau sudah membuktikan jika tanpa kalimat akan justru
membentuk kalimatnya sendiri yang menembus perasaan. Bukankah jika aku
tak berkalimat malah akan menjadikan aku lebih nyata dan bukan lagi
sekedar maya.
Apa kau berfikir aku tak merasakan kegelisahanmu jika kau tak
menunjukkan kalimatmu.
Aku bertanya padamu, mengapa masih saja ada perasaan inginmu, sedang
akal cerdasmu jelas menyatakan tak mungkin, jelas menolak.
Benci atau cinta, mungkin hanya rindu apapun itu wujudnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
"Setara dengan apa yang kau rasa ketidak nyamanan itu, ketika kau tengok aku maka itu pula yang berbisik di degup jantungku. Kala senja...
-
Pagi itu Kojin berdiam memandangi anggrek yang tumbuh di sela pohon yang tumbang Sedang Beng mendekat "Tapi apakah dia sehati den...
-
Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis. misal ada pertanyaan buah dari pohon ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar