"sekarang aku melihatmu begitu polos, ada apa denganmu?" pertanyaan
Beng tadi malam masih lekat dalam ingatan Urip.
"...auto pilot" pun ucapan dia masih jelas di telinga Urip.
"Mungkin ketika manusia berdiri lalu berekspresi dengan sepenuh hati
maka pribadi itu akan hilang dan karya menggantikan centre of
interest, lalu menjadi rancu antara karya atau rupa pembuat karya yang
sebenarnya. Dan ketika seseorang memandegkan karya maka penikmat karya
jadi bingung, mengapa pribadi pembuat karya begitu rendah, bukankah
seharusnya pribadi akan setara dengan karya?
Karya hanya satu sisi komunikasi ekspresif dari potensi pribadi yang
kompak, potensi yang terpendam oleh tatanan sosial dan itu dimiliki
setiap pribadi, kadang tersampaikan tanpa perlu kewarasan dalam
penyampaian, sama dengan perasaan yang tak memerlukan alasan untuk
sebuah ketertarikan, dan justru menjadi rendah ketika terukur berdasar
warisnya logika sosial" ucap Urip.
Kojin hanya manggut-manggut. Kojin tentu lebih tahu apa itu karya,
Kojin hanya mendengar ucapan Urip yang tak lebih pada menutupi
kegelisahan hati yang tak mampu menyelesaikan tarian jiwa besama
kekasihnya.
12.23.2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
Aku mencoba melupakan semua. Mengalihkan pandangan pada hamparan luas kebun jagung yang hijau, terasa damai, alam begitu santun, aroma ladan...
-
Mungkin ada ruang di hati Dimah yang belum penuh oleh pemuas dan dari ruang hati yang masih kosong itu setengahnya terisi oleh tanyanya sen...
-
"Jangan khawatir, kekasihmu sudah terbiasa dengan konflik, setiap konflik yang pernah dilalui telah menjadikannya cerdas, cerdas yang ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar