Benar terasa seperti merasakan hal yang sama. Ini yang ada ketika kau
dan aku telah lebur dalam satu cinta, tak ada lagi untuk saling gapai,
kehilangan kalimat rayu pun sapa yang sedikit menggoda. Hal terakhir
yang harus diterima dari peluang, kesempatan dan resiko.
Resiko, tinggal satu hal yang masih menguatkan rasa rindu dan sangat
besar resiko jika kita satukan jua. Bentang ruang.
Bukan kasih, aku merindu bukan dengan logika motifasi entrepreneur,
resiko bagiku justru awal pertanyaan seberapa besar keinginan merajut.
Benar aku sedang kehilangan kalimat, tapi rinduku tak. Kau tahu itu,
seperti aku mengetahuimu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
"Setara dengan apa yang kau rasa ketidak nyamanan itu, ketika kau tengok aku maka itu pula yang berbisik di degup jantungku. Kala senja...
-
Pagi itu Kojin berdiam memandangi anggrek yang tumbuh di sela pohon yang tumbang Sedang Beng mendekat "Tapi apakah dia sehati den...
-
Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis. misal ada pertanyaan buah dari pohon ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar