"Urip terlalu bodoh untuk bisa berdusta. Sisi mental yang seharusnya
lebih rumit untuk bisa diketahui orang lain tapi tidak bagi Urip, dia
mudah dibaca.
Aku sangka dia telah benar-benar termotifasi untuk mencari jawaban
atas kehidupan real. Aku sangka yang dilakukan selama ini atas dasar
jawaban motifasi keuangan. ternyata apa?" ujar Pram bersemangat.
"Benar, Urip masih tak jauh dari yang dulu. Tapi aku memahaminya. Urip
tak pernah bisa menemukan rasa cinta yang sama kepada yang lain. Aku
sangka Salma lebih dari yang Urip cinta, Salma sudah menjadi sebagian
dari nafas kehidupan Urip" sambung Dimah.
5.25.2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
"Setara dengan apa yang kau rasa ketidak nyamanan itu, ketika kau tengok aku maka itu pula yang berbisik di degup jantungku. Kala senja...
-
Pagi itu Kojin berdiam memandangi anggrek yang tumbuh di sela pohon yang tumbang Sedang Beng mendekat "Tapi apakah dia sehati den...
-
Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis. misal ada pertanyaan buah dari pohon ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar