5.05.2016

Mengapa Harus?



“Entah bagaimana cara membengkokkan hati pula bagaimana menghentikan pikir. Mengapa seseorang justru hanyut oleh pikir, hati, naluri pun ego mereka sendiri, mengapa mereka seolah tak memiliki kuasa untuk mengendalikan keempat instrumen yang seharusnya menjadi perangkat untuk menyelesaikan permasalahan sehingga  manusia bisa lebih produktif. Bukan justru membentuk konflik yang berujung pada pelemahan produtifitas”

Apa yang sebenarnya Urip pikirkan sehingga dia masih saja larut pada kalkulasi pemahaman. Sedang nyata Salma sudah tak lagi bisa diajak berbicara. Apa mungkin Urip sudah buta mata hatinya sehingga dia tak lagi bisa membaca apa arti getar bibir dari wajah memucatnya  Salma. Apa semua ucapan harus diartikan seperti apa yang diucapkan. Mengapa Urip tidak jadi robot saja. Bodohnya Urip.
Hembus angin semilir rupanya menegur  Urip untuk menurunkan ego hingga terhenti apa yang memenuhi isi kepalanya. Kemudian ia menengadahkan wajah  sambil menarik nafas mendalam sedang mata memejam dan setelah itu ia menunduk. Tiba-tiba terjadi perubahan yang cukup drastis, otak Urip terlihat buntu bahkan kini Urip tampak berusaha membuka mata hati. Rupanya Urip mulai sadar jika kekacauan telah ia buat sehingga memporak-porandakan hati Salma.
“Ya, aku bodoh, aku telah melakukan kesalahan. Barangkali akan lebih baik jika kita tidak bertemu lagi. Aku tahu ini akan sulit. Jangan kau pikir ini akan mudah bagiku. Bahkan jika kau tahu tak semalampun aku pernah bisa untuk tak memikirkanmu. Jangan kau tanyakan apa artinya kau bagiku. Entah apa jadinya aku tanpa kau ada dalam alam sadarku.
Sudahlah jika berpisah menjadi pilihan terbaik kita. Biar aku tetap menyimpan semua, mungkin akan aku bawa sampai gelap abadi menemaniku” ujar Urip yang tak mampu lagi memberi pilihan.

Angin makin deras menerbangkan daun kering juga rambut Salma yang tergerai. Salma menepis peluk Urip sambil membuang muka, tak bersuara membiarkan air mata perlahan jatuh sedang nafas terasa sesak menahan  remuk perasaan membayangkan arti  berpisah terasa lemas seluruh sendi.  Mengapa Urip berubah menjadi kejam. Mengapa harus berpisah yang menjadi pilihan.

Tidak ada komentar:

Mengambil Gambar

Aku sempatkan mengambil gambar sederhana  pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...