5.08.2016

Menyakiti



Urip hadir hanya membawa rasa bimbang tak tentu arah, sakit itu hanya tipis terasa tetapi menjadikan layu hidup Salma. Terasa menyesak nafas yang pasti, sedang hembus angin bukanlah mengihibur atau mengeringkan air mata Salma yang ada justru menjadikan gelap.
Hidup seperti laknat ketika mengenal Urip. Mungkin benar perasaan Salma waktu itu yang mengatakan jika sebagian dari nafas Urip membawa aroma iblis. Mungkin kesalahan besar telah mengenal Urip tapi entah mengapa justru terasa seperti tercekik ketika Urip jauh.
Bersama Urip hidup Salma berantakan seperti kapal pecah menghantam karang  dan Salma tahu sedang bermain dengan nasib dan jangan kau tanya kemana dia akan melangkah. Yang pasti dia telah lebih dari dewasa dan tahu apa yang ia mau. Sudah pasti itu lebih dari yang Urip pikirkan.

Tidak ada komentar:

Mengambil Gambar

Aku sempatkan mengambil gambar sederhana  pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...