4.22.2016

Gugup



Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis.
misal ada pertanyaan buah dari pohon  akan jatuh ke ......
Kebanyakan orang akan menjawab ke tanah dan hanya sedikit yang  memberi jawaban lain, jawaban tergesa yang sebenarnya hanya lebih pada kewajaran bahkan bisa dikatakan dominan perasaan.
Tapi aku bisa mendapat jawaban lain ketika pertanyaan itu aku ajukan kepada seorang anak tk. Dia menjawab buah jatuht di rumput.  Ya karena anak itu memiliki pengalaman sudah berapa kali melihat buah mangga di halaman belakang rumahnya tergeletak di rerumputan.
Kemudian ada jawaban dari seorang kakek, dia menjawab mustahil jatuh ke atas, karena pertanyaan yang terlalu mudah sehingga sang kakek menganggap semua orang sudah pasti akan tahu jawabannya, namanya jatuh ya sudah pasti ke bawah.  Sang kakek berusaha menunjukkan bahwa dirinya tidak perlu dibodohi dengan pertanyaan yang setiap orang waras sudah pasti akan tahu jawabannya.
Maka sang kakek menjawab dengan jawaban yang paling sedikit akan digunakan orang  yang menurutku lebih pada menunjukkan sang kakek  ingin tampak jelas bahwa dia dominan , walau jawaban itu sebenarnya lumrah jua.
Hal sederhana tapi bisa jadi rumit pun dengan adanya pertanyaan itu terpancing logika untuk aktif mengurai kronologi untuk mendapat lebih banyak lagi kemungkinan logis dari otak kreatif yang memiliki pola aneh-aneh.
Barangkali seperti itu dulu. Kau yang sebenarnya mengajari aku untuk memiliki asumsi yang cukup dari yang disebut kemungkinan. Kau yang merubah Pandora yang seharusnya aku pahami sebagai  obyek fiktif dan hanya cukup untuk dinikmati dengan cukup lihat dengar  jadi berubah memiliki arti,  memicu otak kreatif untuk membentuk dimensi ,  menstimulasi logika untuk menyusun satuan-satuan imposible pada urutan yang mungkin akan posible atau mungkin sebaliknya.

Sekarang aku menyadari bila hidup bisa aku maknai sebagai question, choise atau destinasi belaka rupanya akan tergantung posisiku untuk memaknai hidup. Tergantung you like this one or the other, enjoy by your self. Mana saja boleh asal  you happy, toh gak ada undang-undang negara, adat pun agama yang mengatur itu.
Ketika kau tanya tentang next level aku memang hampir tidak bisa menjawab karena jawabannya ada pada apa yang sedang aku lakukan. 

Kau dahulu yang mengajari aku menari, kau ajari aku apa itu mantra dan sekarang aku telah benar-benar ada di panggung namun semua yang kau ajarkan tiba-tiba lenyap, aku lupa mantra yang seharusnya aku baca. Aku sendirian gugup dan gemetar berusaha mengingat- ingat apa yang seharusnya aku lakukan tapi hanya ada wajahmu ketika tersenyum, ketika marah.

Tidak ada komentar:

Mengambil Gambar

Aku sempatkan mengambil gambar sederhana  pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...