Gelap langit dengan kilat yang silih berganti memancarkan
sinar sedang angin malam terasa dingin seperti memencilkan Urip. Hanya bisa menarik nafas,
biasanya apapun akan mudah menstimulasi logika atau perasaan tapi kali ini isi kepala membeku,
tak mampu membentuk sepatah katapun. Hanya menggumpal membentuk seberapa ukuran
dosa dan entah tentang hari esok. Tak lama kemudian seraut wajah Salma yang justru mengambil alih setara seukuran gumpal didada Urip.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
Segala kemampuan yang dimiliki Beng bukanlah berarti menjadikan sesuatunya bisa lebih mudah. Jantung Urip berdegub lebih kuat begitu meng...
-
Hidup bukanlah untuk tujuan, melainkan perjalanan dari petualangan yang serba mungkin. Hingga apapun itu yang sedang terjadi memang telah ...
-
Haruskah aku berjalan terus menyusun teori konspirasi gila, membolak-balik faham konkret, hingga ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar