"Sejak eksis maka esensi awal kehidupan manusia malah resiko, lalu lahir konflik sebagai konskwensi tumbuh kembang. Koflik yang mendorong hidup mengambil peluang dari luasnya kehidupan dalam bentuk kemungkinan" ujar Andika.
"Kau terlalu cerdas, aku ga' ngerti apa yang kau ucapkan" sambung Rian.
Angin berhembus menghibur keduanya dari terik matahari, sedang burung-burung camar terlihat dalam kelompok terbang sibuk dengan ritual penangkapan ikan.
"Ah..., seperti matematika, kau boleh mengatakan menjengkelkan, sulit, atau apasaja. Bagiku matematika adalah seni. Bagaimana tidak, ketika kau mendapat pemecahan yang stabil maka kau benar mendapati ketepan yang secantik kristal, tersa bening dan wow sempurna.
Tak ubah dengan kehidupan. Semua kerumitan bagiku bentuk seni"
"Kau terlalu cerdas, aku ga' ngerti apa yang kau ucapkan" sambung Rian.
Angin berhembus menghibur keduanya dari terik matahari, sedang burung-burung camar terlihat dalam kelompok terbang sibuk dengan ritual penangkapan ikan.
"Ah..., seperti matematika, kau boleh mengatakan menjengkelkan, sulit, atau apasaja. Bagiku matematika adalah seni. Bagaimana tidak, ketika kau mendapat pemecahan yang stabil maka kau benar mendapati ketepan yang secantik kristal, tersa bening dan wow sempurna.
Tak ubah dengan kehidupan. Semua kerumitan bagiku bentuk seni"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar