"Mungkinkah kau mengubah wujud hatimu sehingga kau tak memiliki rasa yang sama dengan orang yang kau cintai, mungkin saja kau bisa membuat hatimu membusuk dan kau tampak buruk, hingga kekasihmu akan bisa membenci begitu tahu keburukanmu.
Aku rasa tidak, apa yang akan kau lakukan tidak akan merubah apapun. Kau tahu itu.
Kau ada sudah lebih dari cukup baginya, sekalipun kau buruk membusuk. Bukankah kau tahu jika kau telah menjadi tempat untuk menumpah apa yang membebani disetiap tarikan nafasnya.
Juga kau sangat tahu jika kau satu diantara dari sekian banyak yang telah pernah ia jumpai yang berani membawanya bermain api, berani berucap sumpah serapah, puji, benci, bahkan telah pernah bersamanya menumpah segenap hati dan perasaan.
Apa kau pura-pura tidak tahu sebab dia tidak bisa melupa?"
Angin yang menerbangkan daun kering terasa seperti ikut menekan perasaan Urip yang hanya bisa terdiam tak tahu harus apa.
"Kasih bodohnya aku" desah Urip
Aku rasa tidak, apa yang akan kau lakukan tidak akan merubah apapun. Kau tahu itu.
Kau ada sudah lebih dari cukup baginya, sekalipun kau buruk membusuk. Bukankah kau tahu jika kau telah menjadi tempat untuk menumpah apa yang membebani disetiap tarikan nafasnya.
Juga kau sangat tahu jika kau satu diantara dari sekian banyak yang telah pernah ia jumpai yang berani membawanya bermain api, berani berucap sumpah serapah, puji, benci, bahkan telah pernah bersamanya menumpah segenap hati dan perasaan.
Apa kau pura-pura tidak tahu sebab dia tidak bisa melupa?"
Angin yang menerbangkan daun kering terasa seperti ikut menekan perasaan Urip yang hanya bisa terdiam tak tahu harus apa.
"Kasih bodohnya aku" desah Urip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar