"Sangat sederhana namun entah mengapa menjadi terasa rumit masa lalu itu dan sangat merepotkan, susah untuk membuang, terkadang aku berpura-pura baik-baik saja tanpa dia, walau sebenarnya tidak.
Terkadang dia sangat menjengkelkan, ketika dia tahu apa yang aku rasakan, seolah aku terlihat bodoh hingga bisa mudah dibaca" ujar Laya.
"Tidak, kakak tidak terlihat bodoh, barangkali laki-laki yang selalu tak pernah pintar untuk bisa memahami perasaan perempuan" sahut Rian.
"Tahu darimana kau?" tanya Laya
"Kalau lagi mabuk berat Andika sering mengatakan sesalnya, dia sering sekali mengatakan dirinya bodoh, dia merasa tak pernah bisa memahami perempuan"
Matahari mulai menyinari ujung pohon yang tinggi, tapi dingin masih terasa.
Terkadang dia sangat menjengkelkan, ketika dia tahu apa yang aku rasakan, seolah aku terlihat bodoh hingga bisa mudah dibaca" ujar Laya.
"Tidak, kakak tidak terlihat bodoh, barangkali laki-laki yang selalu tak pernah pintar untuk bisa memahami perasaan perempuan" sahut Rian.
"Tahu darimana kau?" tanya Laya
"Kalau lagi mabuk berat Andika sering mengatakan sesalnya, dia sering sekali mengatakan dirinya bodoh, dia merasa tak pernah bisa memahami perempuan"
Matahari mulai menyinari ujung pohon yang tinggi, tapi dingin masih terasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar