Hanya ingin tahu lebih banyak dan kemudian melepas ekspresi seapa yang ia mau untuk setiap apa yang ia suka.
Selalu melepas tawa di tiap kegirangan yang bertubi datang dan hanya merengek ketika sudah lelah lalu tertidur untuk tawa-tawa berikutnya.
Hal yang barangkali sudah tidak ada di ketika kita menjadi dewasa. Sebab apa?
Kemerdekaan untuk menentukan yang disebut nasib yang justru membelenggu bahagia. Ketika seseorang belum memahami dengan apa yang disebut nasib semuanya terlalu indah dan tak ada satupun yang disebut sebagai kerumitan.
Ah... hanya barangkali