Mungkin aku dibutakan, tapi setidaknya dengan jelas sungguh aku telah
melihat apa kegelisahannya yang mendasar, setidaknya aku telah tahu
kecerdasannya tak mampu menterjemahkan bisik hatinya sendiri.
Mungkin dia alpa jika akademis juga tak pernah mampu menyatakan apa yang dicari.
Mungkin kata maafku tak setara dengan kalimat "bagaimana aku memahamimu"
11.30.2012
11.26.2012
Salam
Bukankah dia sudah tahu, jika kalimat maaf satu-satunya cara timur yang tersisa dari yang aku miliki. Sedang demi dia sungguh aku telah bersekutu dengan iblis yang dikutuk dan dirajam.
Ya.... aku tidak pintar menafikan perasaan.
Ya.... aku tidak pintar menafikan perasaan.
Langganan:
Postingan (Atom)
Mengambil Gambar
Aku sempatkan mengambil gambar sederhana pagi tadi. Sekedar rumput yang tumbuh di pinggir jalan. Aku gunakan lensa canon 55 - 250mm pula ap...
-
"Setara dengan apa yang kau rasa ketidak nyamanan itu, ketika kau tengok aku maka itu pula yang berbisik di degup jantungku. Kala senja...
-
Pagi itu Kojin berdiam memandangi anggrek yang tumbuh di sela pohon yang tumbang Sedang Beng mendekat "Tapi apakah dia sehati den...
-
Logis jika sesuatu itu memiliki urutan yang jelas hingga bisa dianalogi dalam pola matematis. misal ada pertanyaan buah dari pohon ...