Rasanya Rahwana tak sebegitu gila seperti dalam kisah Ramayana.
Tak mungkin Rahwana menjadi sedemikian parah jika Shinta tak pernah memberi kedipan mata hingga menusuk jantung sang raja.
Tindakan dramatis sang raja untuk mencuri sang dewi mungkin berawal dari perasaan sang raja yang makin tercampur aduk, antara kebencian yang menyusup tipis dengan kerinduan akan saat-saat kebersamaan mereka, yang dahulu pernah mereka lalui berdua, maka rasa itu selalu menyelimuti di tiap malam sang raja, malam yang selalu sunyi dan dingin, lalu berujung dengan tidak mampu lagi sang raja menterjemahkan selain mencuri sang dewi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar