Narang tergugah, ketika Lehar menyampaikan tegur padanya, terasa ada
yang menyentuh lubuk hati. Bukankah dia telah bekerja keras menjalani
pilihan hidup demi mimpinya. Dia sadar untuk apa seharusnya dia
diadakan dan memang kekuatan itu ada dalam darahnya yang mengalir.
Seharusnya dia perlu berfikir sebelum mengambil keputusan, masa bodoh
dengan kesetiaan
"Bertindak dengan cerdas seharusnya, itu yang barang kali datu
harapkan, tapi sayangnya insting makhluk sosial lebih menuntunku,
walaupun itu berarti menjadikanku harus binasa seperti Arya yang
lenyap bersama kisah cintanya yang selalu digenggam juga kesetiaannya
kepada orang-orang yang dicintai" ucap Narang untuk memastikan bahwa
dia tahu apa yang seharusnya dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar